Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja
Selasa, 29 April 2014
Add Comment
ANALISIS PERBANDINGAN HARGA KONSTRUKSI KAYU
DAN KOSNSTRUKSI BAJA
Oleh : Ishak Yunus
Abstrak
Pertumbuhan
penduduk yang sangat cepat, berimplikasi pada pertumbuhan kebutuhan sandang,
pangan dan papan/perumahan. Kebutuhan perumahan akan berdampak pada kebutuhan
akan material bangunan, salah satunya adalah material kayu, dimana jenis bahan
ini sangat diperlukan dalam pembuatan rumah terutama pada pembuatan kusen pintu
dan jendela, konstruksi kuda-kuda dan atap serta jenis pekerjaan kayu yang
lainnya. Menipisnya persediaan bahan kayu akibat illegal loging, maka
diciptakan bahan lain sebagai penggantinya bahan kayu yaitu jenis baja ringan /
Truss.
Untuk membandingan nilai ekonomis kedua bahan ini, maka diperlukan
analisis perbandingan harga konstruksi atap rangka kayu dengan harga kosntruksi
dari rangka baja ringan/truss pada bangunan rumah type 50 yang umum digunakan
pada struktur rumah sederhana type 50 tersebut, kemudian membandingkan besarnya
biaya yang dibutuhkan masing-masing struktur kedua bahan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis struktur
kayu rumah sederhana type 50 lebih mahal dari struktur dari bahan baja
ringan/truss dengan selisih harga sebesar 7,8%. Hal ini hanya menghitung biaya
bahan baku yang digunakan pada struktur kayu. Analsisis biaya pengacatan kayu
yang biasanya berfungsi untuk melindungi kayu dari serangan rayap atau serangga
dan waktu pengerjaan dari penggunan kedua jenis bahan ini tidak dianalsis.
A. Latar
Belakang
Seiring pesatnya pertambahan jumlah penduduk saat mi,
maka hal mi sangat berdampak pada kebutuhan akan tempat tinggal. Peluang mi
dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis di bidang property. Sehingga seiring
dengan perjalanannya munculah perusahaan-perusahaan pengembang yang bergerak di
bidang perumahan. Mereka berlomba menciptakan berbagai macam hunian sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan trend yang ada.
Dengan pertambahan penduduk yang sangat cepat,
berimpilkasi pada pertumbuhan kebutuhan pembangunan perumahan, maka mau tidak
mau akan berdampak kepada kebutuhan akan material bahan bangunan, Salah satunya
adalah material kayu, dimana jenis material ini sangat diperlukan dalam
pembuatan rumah. Material kayu ini digunakan dalam pembuatan kusen, konstruksi
atap dan pekeijaan-pekerjaan lainnya. Karena semakin menipisnya persediaan
kayu, maka diciptakanlah jenis material lain yang dapat menggantikan peran
material kayu ini dalam pembuatan rumah. Salah satu contohnya yaitu Baja
Ringan/Truss. Material ini sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi atap.
Maka bagian — bagian dan konstruksi atap rumah baik kuda — kuda, gording, balok
nock, jurai. kasau maupun reng, yang tadinya dalam proses pengerjaann, sering
digunakan bahan Kayu, sekarang dapat digantikan dengan Baja Ringan/truss.
Material Baja Ringan mi masih sangat minim penggunaannya
dalam proyek-proyek perumahan. Tetapi apabila dibandingkan dengan material
Kayu, maka material Baja Ringan mi sangat mudah dikerjakan dan sangat menghemat
waktu. Maka dalam hal mi peneliti akan melakukan analisis perbandingan antara
kedua jenis material di atas dalam pekerjaan konstruksi atap rumah, yang
nantinya dan hasil analisis tersebut dapat dilihat perbandingan antara kedua
material tersebut.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dan Analisa Perbandingan Konstruksi Atap Rangka Kayu dan Rangka Baja
Ringan diantaranya
I. Menganalisis
atap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka kayu.
2. Menganalisis
atap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka baja ringan.
3. Menganalisis
biaya atap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka kayu.
4. Menganalisis
biaya alap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka baja ringan
5.
Membandingkan besarnya biaya atap Rumah Type 50 yang mengggunakan konstruksi
rangka kayu dengan konstruksi rangka baja ringan/truss.
C. Ruang Lingkup
Penetitian
Untuk penelitian laporan penelitian ini peneliti
membatasi penelitian dengan hanya membahas besarnya perbandingan biaya atap
rangka kayu dan rangka baja ringan pada rumah type 50 berdasarkan data dan
sampel yang didapat dan lapangan.
D.
Metodelogi Pengumpulan Data
Adapun peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan laporan
penelitian dengan cara sebagai berikut :
- Studi
kepustakaan ( Library Research),
yaitu sistem pengumpulan data dengan mempelajari berbagai literatur serta karya
ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
- Studi
Lapangan ( Field Research),
yaitu peninjauan langsung ke lokasi yang berhubungan dengan judul
penelitian guna mengambil data-data yang dibutuhkan.
- Mencani
data-data teknis di perusahaan penyuplai material kayu dan baja ringan,
sebagai pelengkap dan data hasil studi lapangan.
- Menganalisis
data yang diperoleh, lalu menghitung biaya pengerjaan atap dan jems
material kayu dan jenis material baja ringan/truss.
E.
Tinjauan Pustaka
Konstruksi atap adalah bagian
paling atas dan suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada
luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan
lapisan penutupnya.
Pengaruh lingkungan luar terhadap
atap menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap suhu ( sinar matahari
), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran
(petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan
dan kenyamanan.
Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu konstruksi yang
berfungsi bagai penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dan
panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu.
Konstruksi atap
rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut
a. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan penopang
(iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda
yang berfunfsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan.
Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak
pada kuda penopang dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.
Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok
dinding (bantalan), gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga
reng. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar,
membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.
Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan
berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok
diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok
kuda-kuda.
Listplank Tirisan terbuat dari
papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau.
Listplank harus dilindungi terhadap cucuran air hujan dan terhadap panas
matahari agar tidak cepat lapuk.
konstruksi
rangka yang terletak pada sebuah bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada
ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan
segitiga-segitiga.
Pelapis atap merupakan lapisan
kedap air biasanya terbuat dari seng, plastik, plat semen berserat yang
biasanya diletakkan di atas kasau,
Sedangkan penutup atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang
sering digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau
seng bergelombang.
Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi
kayu, kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan
bentuk konstruksi atap kayu.
|
Konstruksi atap rangka baja ringan adalah konstruksi atap rangka baja ringan
yang strukturnya tidak jauh berbeda dengan konstruksi atap rangka kayu, hanya
saja bahan pembuatnya dari bahan rangka baja ringan atau sering disebut truss.
R.angka atap (kuda-kuda) baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah
rangka yang terbuat dan baja lapis Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc,
dan Silikon. Produk mi digunakan sebagai alternatif pengganti rangka atap kayu
yang selama ini masih digunakan. Spesifikasi produk baja ringan/truss adalah sebagai
berikut :
Tabel 1 : Spesifikasi Baja
Ringan/Truss
Bahan Dasar
|
Zinc
(Zn), Alumunium (Al), Timah hitam
(Pb), dan Besi (Fe)
|
Jenis Ketebalan
|
C 75.100 =1 mm (Bottom Chord &
Top
Chord) C
75.75 = 0,75 mm (Web)
|
Lebar yang tersedia
|
55% Al
43,5% Zinc 1,5% Si
|
Komposisi Bahan
|
Aluminium
99% dan 1% campuran
(tergantung tipe logam campuran)
|
Berat
|
Main Truss (C 75.100) = 1,295
kg/rn Main
Truss (C
75.75) = 0,987 kg / m Reng (U
Type) 0,6
TCT = 0,7 17 kg / rn Talang
Dalam
(Valley Gutter) = 1,23 kg
|
Keunggulan Produk
|
-
Anti Rayap
-
Tahan Karat
-
Lebih ringan disbanding kayu
-
Pemasangan cepat dan mudah
-
Tahan api
-
Pemasangan lebih akurat
-
Tidak melengkung
-
Tidak perlu di cat
-
Tidak ada material terbuang
-
Sekalipasang untuk selamanya
|
Rangka atap (roof truss) adalah
sistem struktur yang berfungsi untuk menopang/menyangga penutup atap, dengan
elemen-elemen pokok yang diri dari: kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter),
dan reng (roof batten). Truss
merupakan struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka
atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang Iam (webs), dan
yang berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen
lentur. Gambar 2 dibawah ini merupakan struktur kuda-kuda baja ringan secata
utuh.
|
Berdasakan bentuk geometninya, kuda-kuda (truss) baja
ringan dapat dibedakan 3 yaitu:
- Kuda-kuda utuh /
standard truss merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga utuh, kuda-kudajenis ini
dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian tengah dan atap limasan,
- Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan
kuda-kuda berbentuk ,liga terpancung,
- Saddle truss, merupakan kuda-kuda
berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi untuk menyatukan dua bidang atap pada
rencana atap bangunan yang berbentuk Lesser L.
Baja ringan untuk konstruksi atap
yang biasa disebut Truss adalah rangka atap dengan bahan t ringan
Zinc-Aluminium (Zin Calume) dengan komposisi sbb: 5O % Aluminium,
43,5%Zinc, 1,5 % Silicon. Anti karat
yang terkandung di truss adalah unsur yang menyatukan dengan bahan dasar
sebagai lapisan daya tahan 4 kali lipat dan lapisan pelindung seng
biasa/Galvanis. Truss terbuat dan Zinc-Aluminium Hi Tensile (kekuatan tank,
lipat, punter) G550 atau truss sanggup menopang 550 kg / 1 cm2. Keunggulan
Truss adalah sebagai berikut :
•
Menggunakan Metal Zinc Calume dan Blue Scope Steel yang merupakan pemegang
lisensi bajaringan original
• 5 kali
lebih kuat dan baja galvanis
•40 % lebih
kuat dan Mild Steel
• Anti Karat /
korosi
• Fabrikasi
dilakukan di proyek untuk menghindani salah konstruksi / tidak perlu merubah mengurangi ring balok bangunan
yang ada
• Truss
memiliki standar bentuk dan ukuran yang tetap karena semua komponen di
produksi dengan menggunakan mesin teknologi tinggi.
Profil baja ringan yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu : Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada fabrikasi
kuda-kuda (truss), dan usuk (rafter). Dan Profil A dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 0,7 mm
(idealnya 0,55 mm), yang biasa digunakan sebagai reng.
Dalam perakitan dan pemasangan struktur rangka atap baja
ringan, perlu diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat sambung agar
diperoleh sistem struktur yang stabil,
kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat. Sehubungan pada konstruksi baja
ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan melainkan sambungan dengan
menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang digunakan biasanya berupa baut
(screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah dilengkapi lapisan
anti karat (coating), seperti halnya
elemen-eleman struktur ringan yang digunakan. Hal ini harus diperhatikan karena
beberapa alasan :
- Untuk
menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur, maka diperlukan alat
sambung dengan kekuatan dan kekakuan yang sama dengan elemen/komponen
utama sistem struktur.
- Alat sambung
harus dilapisi dengan lapisan anti karat yang sama dengan elemen/komponen
struktur, karena jika terjadi korosi pada baut, maka akan ada resiko penjalaran korosi
pada elemen/komponen struktur baja ringan itu sendiri.
Biasanya spesifikasi baut yang
memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur rangka atap baja ringan
adalah Jenis baut yang digunakan untuk usuk (rafter) 12- 14×20 HEX dan baut
untuk digunakan untuk menyambung reng
10- 16×26 HEX
Elemen-elemen baja ringan relatif
tipis, maka untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut ataupun
kerusakan pada masa layan (beban rencana dikerjakan), cara pemasangan alat
sambung harus memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
I. Jarak antara baut, yang terletak di ujung
sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali
diameter baut yang digunakan.
2. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya,
minimal 3 kali diameter baut yang digunakan.
3. Pemasangan baut harus menggunakan alat
screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus
bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup
kencang.
4. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis kerja atau
garis berat elemen batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi
yang diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan
antar elemen.
F.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian dalam penyusunan penelitian ini,
secara garis dapat penulis uraikan
secara sistematis, berikut ini :
|
|
|
Data-data
yang dianalisis dengan membandingkan antara konstruksi atap rangka kayu dan
rangka baja ringan pada rumah type 50 dari berbagai sumber dan hasil studi
literatur dan survey di lapangan serta pengambilan data ddari penyedia jasa
konstruksi baja ringan. Analisis dihitung besamya kebutuhan material yang
diperlukan sekaligus besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk konstruksi atap
kayu dan konstruksi atap rangka baja ningan yang didapat, dapat dihitung
besarnya kebutuhan material yang diperlukan sekaligus besarnya biaya yang akan
dikeluarkan.
G. Analisis Dan Pemabahasan
Analisis Atap Rangka Kayu Dari
data-data yang didapat, untuk konstruksi atap rangka kayu digunakan kayu dengan
jenis Meranti Payo. Dari gambar 4 dibawah ini merupakan denah rangka rumah type 50
dengan tampak serta bentuk atap yang di analisis. Analisis kebutuhan material
kayu konstruksi atap rumah type 50
antara lain ; Kuda-kuda dan Rangka Atap.
|
Berdasarkan
analisis kebutuhan meterial kayu untuk struktur kuda-kuda yang ditambah dengan
faktor kehilangan bahan sebesar 10%, maka volume bahan kayu dapat dilihat pada
tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1 . Analisis Kebutuhan Bahan Kayu
No.
|
Pekerjaan
|
Uraian
|
Satuan
|
Struktur Kuda-kuda
|
|
|
|
1
|
Balok Utama
|
Kayu 8/12 x 400 cm
|
0.192
(m3)
|
2
|
Balok Apit
|
Kayu 4/12 x 400 cm
|
0.038
(m3)
|
3
|
Gording
|
Kayu 8/12 x 400 cm
|
0.345
(m3)
|
4
|
Nock
|
Kayu 8/12 x 400 cm
|
0,115
(m3)
|
5
|
Murplat
|
Kayu 6/10 x 400 cm
|
0.096
(m3)
|
|
|
Total Volume
|
0.786
(m3)
|
Rangka Atap
|
|
|
|
1
|
Kasau
|
Kayu 5/7 x 400 cm
|
0.826
(m3)
|
2
|
Reng
|
Kayu 3/4 x 400 cm
|
0.346
(m3)
|
3
|
Lisplank
|
Kayu 3/25 x 400 cm
|
0.330
(m3)
|
4
|
Papan
Talang
|
Kayu 3/25 x 400 cm
|
0.120
(m3)
|
|
|
Total Volume
|
1.622
(m3)
|
Analisis atap rangka baja ringan rumah yang sarna Type
50, dan dengan jenis penutup atap yang didapat data-data berupa rencana atap
baja ringan pada Gambar 5 dan rencana detail kuda-kuda yang dapat dilihat pada
Gambar 6 di bawah ini yang diperoleh dari pihak supplier baja ”MegaTruss global”. yang mengajukan penawaran pada perusahaan pengembang.
|
|
kuda-kuda
K1 dan K2 pada Gambar 6 diatas, untuk botton chord dipakai dengan ukuran C.75 –
0.8, untuk topo dan web digunakan ukuran C 75 – 0.75, serta menggunakan baut 12
– 14 x 50 HEX. Tabel 2 dibawah ini merupakan jumlah kebutuhan dari detail kuda-kuda K1 dan K2.
Tabel 2 Analisis Kebutuhan Baja
Ringan
No.
|
Detail
Kuda-kuda
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
|
K1 :
C 75 – 0.8
C 75 – 0.75
Baut 12 – 14
x 50 HEX
Bracket L dan
Baut Dyna Bolt 14 mm
|
3 btng
10 btng
210 buah
7 buah
|
|
2.
|
K2 :
C 75 – 0.8
C 75 – 0.75
Baut 12 – 14
x 50 HEX
Bracket L dan
Baut Dyna Bolt 14 mm
|
2 btng
7 btng
168 buah
6 buah
|
|
3.
|
Roof Batten / reng :
Top Span 40 x 30 x 80 mm
|
44
btng
|
Panjang 6 m
|
Dari hasil perhitungan dapat dibuat tabel perbandingan
harga perti di bawah ini. Untuk material kayu diambil harga pasaran sesuai
dengan kondisi sekarang yaitu Rp. 3.000.000,- /m3 dan untuk rangka
baja ringan / truss diambil harga penawaran dan supplier baja ringan “MegaTruss global” sebesar Rp. 145.000,-/ m2, maka hasil analisis rincian
biaya struktur kuda-kuda kayu dan rincian
biaya struktur kuda-kuda baja ringan sebagaimana terurai pada tabel 3 dan tabel 4 berikut ini :
Tabel 3 :
Rincian biaya kuda-kuda Rangka kayu
No.
|
Uraian
|
Satuan
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1
|
Kayu 8/12 x 400 cm (17 btng)
|
0.653
(m3)
|
3,000,000
|
1,959,000
|
2
|
Kayu 4/12 x 400 cm (2 btng)
|
0.038
(m3)
|
3,000,000
|
114,000
|
3
|
Kayu 6/10 x 400 cm (4 btng)
|
0.096
(m3)
|
3,000,000
|
288,000
|
4
|
Kayu 5/7 x 400 cm (59 btng)
|
0,826
(m3)
|
3,000,000
|
2,478,000
|
5
|
Kayu 3/4 x 400 cm (72 btng)
|
0.346
(m3)
|
3,000,000
|
1,038,000
|
6
|
Kayu 3/25 x 400 cm (15 kpng)
|
0.450
(m3)
|
3,000,000
|
1,350,000
|
7
|
Upah Kerja
|
1.000
Ls
|
2,575,954
|
2,575,954
|
8
|
Paku
|
15.530
Kg
|
16,000
|
248,480
|
9
|
Genteng Beton
|
730
buah
|
3,000
|
2,190,000
|
10
|
Genteng Kerepus
|
38
buah
|
4,500
|
171,000
|
|
Total Biaya
|
|
|
12,412,434
|
Tabel 4 : Rincian biaya kuda-kuda Rangka Baja
No.
|
Uraian
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
1
|
Rangka Atap +
Kuda-Kuda
Truss :
-
Bottomchord(5Btg®11 m)
- Top chord (6 Btg @11 m)
- Web (9 Btg @11 m)
- Top Span (44 Btg @6 m)
- Baut 12—
I4×5OFIEX (l6SBh)
- Baut 10-16
x 16 HEX (221 Bh)
- Bracket L
dan Baut Dyna Bolt
14 mm (6 Bh)
|
77,64 m2
|
145.000.-
|
11.104.100
|
2
|
Genteng beton
|
730 Buah
|
3,000
|
2,190,000
|
3
|
Genteng
kerepus
|
38 Buah
|
4,500
|
171,000
|
|
Total Biaya
|
|
|
13,465,100
|
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat selisih biaya
antara konstruksi atap rangka baja ringan/truss dan konstruksi atap rangka kayu
yaitu sebesar Rp. 1,052,666.- senilai 7,8 % terhadap biaya konstruksi atap
rangka kayu.
H. Kesimpulan
dan Saran
1. Kesimpulan
- Hasil
analisis biaya untuk pekerjaan atap rumah type 50 dengan menggunakan
rangka kayu didapat sebesar Rp. 12.412.434.- dan yang menggunakan rangka
baja ringan sebesar Rp. 13.465.100.-, maka persentase selisihnya selisihnya
sekitar 7,8 % terhadap biaya rangka kayu.
- Analisis
biaya konstruksi rangka kuda-kuda kayu ini, belum termasuk biaya
pengecatan yang biasanya berfunsi untuk melindungi rangka kuda-kuda kayu
terhadap serangan serangga atau rayap,
- Mengganti
material kayu dengan material baja ringan/truss pada pekerjaan rangka atap
rumah sederhana tidak terlalu memakan biaya yang besar, dibandingkan
dengan daya tahan dan keuntungan yang didapat dan jenis material baja
ringan/truss mi.
- Baja
ringan / truss memiliki estetika indah, yang dapat dibentuk struktur
sesuai dengan desain yang diinginkan dan lebih dapat menghemat bahan,
dibandingkan struktur kuda-kuda kayu.
- Material
Baja ringan/truss adalah solusi untuk mengganti kelangkaan material kayu,
yang maria semakin lama material kayu mi semakin sulit didapatkan dan
penggunaan material baja ringan/truss ini ikut mensukseskan pemberantasan
illegal logging yang sedang marak-maraknya saat ini dan ikut melestarikan
hutan Indonesia.
2. Saran-saran
a. Analisis
diperhitungkan biaya ini dilakukan pada tahun 2008, dengan harga bahan berlaku
saat itu. Oleh sebab itu setiap waktu perlu analisis kembali biaya dengan
menyesuaikan biaya bahan yanng berlaku.
b. Rangka baja ringan/truss yang
dianalisis ini, masih menggunakan atap genteng beton, sebaiknya diganti dengan
jenis atap ringan seperti atap fiber/seng sehingga lebih dapat menghemat biaya,
I. Daftar
Pustaka
Direktorat
Penyelidikan Masalah Bangunan,2001, ”Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983”, Yayasan Lembaga Penyelidikan
Masalah Bangunan, Bandung.
K.H. Felix Yap,
2001, ”Konstruksi Kayu , Penerbit Bma
Cipta, Bandung.
Heinz Frick dan
Moediartianto, 2002, ”Ilmu Konstruksi
Bangunan Kayu”, Penerbit Kanisius Yogyakarta.
Heinz Frick,
2002, ”Ilmu Konstruk Bangunan 2”,
Penerbit Kanisius Yogyakarta.
Rene Amon,
Bruce Knobloch, Atanu Mazumder, 2002, ”Perencanaan
Konstruksi Baja Untuk Insinyur dan Arsitek 2”, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Oentoeng,lr,
2001, ”Konstruksi Baja”, ANDI,
Surabaya.
Salmon, Charles
G, Thon E Jhonson, 2000, ”Struktur Baja
Desain dan Perilaku”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sunggono, Ir,
2001, ”Buku Teknik Sipil”, Penerbit
Nova, Bandung.
Pangaribuan,
Guntar, 2005, ”Penggunaan VBA -Excel
Untuk Program Perhitungan”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
0 Response to "Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja"
Posting Komentar